Yogyakarta, www.gudeg.net - Sosok saxophonist muda ini bisa dibilang sangat mencuri perhatian Panitia Ngayogjazz 2016 hingga ia nantinya bakal didapuk menjadi pengisi dalam gelaran yang bakal berlangsung pada 19 November 2016 di Kwagon, Sidorejo, Godean, Sleman, sebuah daerah yang terkenal dengan kerajinan gentengnya. Ya, Ricad Hutapea yang tandem bersama Renata Tobing bakal tampil di acara yang disiarkan secara streaming melalui jogjastreamers.com.
#1 Dari Kecil Sudah Suka Musik
Ricad Hutapea sangat menyukai musik semenjak ia masih kecil. Perjalanannya menemukan saxophone bisa dibilang tidak mudah. Konsep diri sudah mulai dibentuk dalam bermusik oleh keluarganya. Ia kemudian belajar memainkan piano dan keyboard. Akhirnya ia pun jatuh cinta dengan musik tiup tersebut. Saat ini Ricad sangat tertarik memainkan saxophone tenor dan soprano.
#2 Serius Bermusik Hingga Masuk IKJ
Karena passion dalam bermusik memang sudah terlihat semenjak kecil, Ricad Hutapea akhirnya meneruskan studinya di Institut Kesenian Jakarta. Ia mendalami musik dan seni dengan pendampingan Irianto Suwondo yang akhirnya ia pun menyelesaikan hasrat bermusiknya di kampus ini.
#3 Tampil di Ajang Festival yang Bergengsi
Kepiawaiannya dalam memainkan saxophone membuat Ricad Hutapea sering show di ajang akbar seperti Java Jazz Festival, Jazz Goes to Campus, Serambi Jazz, Jazz Gunung, Indonesian Jass Festival, JakJazz, Jazz Buzz Salihara dan tahun 2016 ini bisa tampil di Ngayogjazz 2016.
#4 Terlibat Bikin Project Bareng Musisi Kenamaan Indonesia
Tiupan saxophone Ricad sesekali mungkin bakal membuat mata Anda menetes tak tertahankan. Melalui alat musik ini, ia sering berproses dengan sejumlah musisi dalam pembuatan album bersama Tohpati, Indro Hardjodikoro, Yoseph Sitompul, Jenny de Fretes, Monita Tahalea hingga DJ Andezzz.
#5 Keluarkan Album Jalan Pertama
Semenjak 2014 itulah nama Ricad Hutapea semakin luas dikenal diblantika musik jazz tanah air. Tahun tersebut menjadi tahun berharga bagi Ricad karena telah sukses mengeluarkan album pertamanya. Di album tersebut ia menyematkan setidaknya 10 lagu yang total keseluruhannya merupakan instrumental (kecuali the standard from George dan Ira Gershwin, “Someone To Watch Over Me” yang dinyanyikan oleh Monita Tahalea).
Kirim Komentar