Yogyakarta, www.gudeg.net - Dalam konstelasi perfilman Indonesia, Jogjakarta memiliki posisi penting. "Sangat kuat ya, meski kadang ada yang terbentur secara finansial. Tapi perlu diingat bahwa jangan sampai keterbatasan ini menjadi penghambat. Orang kalau kepepet biasanya malah pintar," tukasnya semangat.
Dengan kreatifitas yang ada, maka upaya membangun rasa percaya diri generasi muda dalam hal film akan jauh lebih mudah. Menurutnya, Pangeran Mangkubumi termasuk sosok panutan cerdas dan kreatif yang tentunya bisa dijadikan contoh.
Ia beranggapan bahwa Mangkubumi sudah memulai pengembangan Yogyakarta dengan garis Imajiner mulai dari Gunung - Tugu - Kraton dan Laut. "Kalau dipikir, jaman dulu itu belum ada Sistem Informasi Geografis (GIS), tapi Mangkubumi bisa mewujudkannya, ini kan masterpiece creative of genious," jelasnya.
Ia pun berpesan pada generasi muda untuk terus mengasah bakat dan kemampuan karena dengan memiliki kreatifitas. Generasi muda tidak akan mudah tergilas oleh pihak - pihak lain.
Dilokasi yang berbeda, Suluh Pamuji Koordinator P3Y mengungkap bahwa pameran kali ini membawa sesuatu yang berbeda daripada gelaran tahun 2015 yang dipusatkan di Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Menurut dia, enam unsur dalam siklus perfilman mulai dari produksi hingga pengarsipan akan ditampilkan secara runtut pada pengunjung yang hadir.
Kirim Komentar