Yogyakarta, www.gudeg.net - Hujan lebat yang melanda sebagian besar Kota Jogja kemarin pun merata disejumlah lokasi di DIY. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. Namun, daerah yang paling terdampak terkena hujan lebat sekaligus puting beliung diantaranya adalah Cebongan, Tempel, Margomulyo, Ngemplaksari serta kawasan Jalan Monjali.
Puting beliung yang melanda sejumlah tempat itu berakibat pada banyak pohon tumbang, baliho iklan yang juga tumbang dan sejumlah rumah yang terkena pohon, mobil yang tertimpa tiang listrik dan sebaginya. "Ada sekiranya 28 titik yang terdampak adanya puting beliung kemarin," jelas Sutopo.
Dampak lain yakni ada 1 orang meninggal, 37 pohon tumbang, 25 rumah rusak, 9 akses ruas jalan terganggu, 3 fasilitas umum rusak, 2 titik jaringan listrik tergangu dan 3 mobil serta 1 sepeda motor rusak. Seorang petani yang sedang berteduh di gazebo setengah jadi tertimpa bangunan roboh di area persawahan Klepu, Kabupaten Sleman. Bangunan tidak kuat menahan hujan deras disertai angin kencang. Korban bernama Suwandi (65) warga Sumberanto RT/RW 3/7 Sumberagung Moyudan Sleman.
Secara umum, Tim Reaksi Cepat BPBD Sleman bersama TRC BPBD DIY, Komrel JKM, Polsek, Koramil, relawan dan masyarakat melakukan penanganan dampak bencana. Untuk penanganan wilayah Sleman, telah didirikan Posko lapangan di Balai Desa Sumberadi, Mlati dipimpin oleh Mayor Infantri Totok. Untuk wilayah Kota Yogyakarta, Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul langsung ditangani dari BPBD setempat.
Semantara ltu, Koordinator Pos Klimatologi Badan Meteotologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY, Djoko Budiono kepada Tim Gudegnet hari ini mengatakan bahwa hasil pantauan radar cuaca kemarin siang terdapat kemunculan awan Cumulonimbus. Hujan lebat dan angin kencang terjadi akibat adanya awan tersebut. Hingga 3 hari kedepan, potensi Hujan sedang - lebat di Wilayah Yogyakarta masih akan terus terjadi. Kelembaban udara cukup tinggi di bagian atas atmosfer sebesar 80 - 90%.
"Awan yang banyak diatas wilayah jawa ini menyebabkan potensi hujan sedang - lebat yang disertai petir dan angin kencang bisa muncul di wilayah DIY. Pertengahan Januari - Februari 2017, DIY memasuki puncak musim hujan," tutupnya.
Kirim Komentar