Yogyakarta, www.gudeg.net - Telur dadar merupakan makanan yang biasa disajikan di rumah-rumah dan menjadi menu yang dikenal berbagai kalangan masyarakat. Bagi ibu rumah tangga, telur dadar menjadi menu andalan untuk sarapan karena selain murah dan praktis, makanan ini juga mengandung protein dan nilai gizi tinggi. Nah, pernahkah kamu setiap menggoreng teur dadar terkadang tekstur dan rasanya berbeda? Ternyata kuncinya ada pada penggunaan minyak goreng dan nyala api yang digunakan. Berikut Tim Gudegnet menyajikan tipsnya untuk Anda:
#1 Telur Dadar “Biasa”
Telur dadar ini secara umum sudah sering ditemui dalam keseharian. Telur dadar “biasa” ini mempunyai tekstur yang agak tebal, kenyal, dengan ukuran dan aroma yang “biasa” juga. Kunci membuat telur dadar “biasa” ini dengan menggunakan minyak goreng secukupnya dan nyala api sedang.
#2 Telur Dadar Tipis
Telur dadar ini mempunyai ketebalan yang tipis dengan tekstur yang agak kenyal dan renyah, ukurannya lebih lebar dengan aroma yang sedikit harum dari telur dadar “biasa”. Kunci membuat telur dadar ini dengan menggunakan minyak goreng yang sedikit dan nyala api kecil. Caranya dengan memasukkan adonan telur dadar yang sudah dibumbui ke dalam minyak yang sudah dipanaskan, kemudian goyang penggorengan ke kanan dan kiri sehingga adonan mengalir menutupi penggorengan. Setelah itu bolak-balik sampai matang. Telur dadar tipis ini cocok untuk taburan nasi goreng atau nasi kuning.
#3 Telur Dadar Crispy
Telur dadar ini sangat crispy dan renyah. Teksturnya kering seperti benang yang menggumpal, aromanya sangat wangi, dan rasanya gurih. Kunci membuat telur dadar ini menggunakan minyak yang banyak dan api yang besar. Cara membuatnya dengan memasukan adonan telur secara sedikit demi sedikit ke dalam minyak yang panas, maka akan terbentuk gumpalan telur seperti benang. Namun jangan terlalu lama menggorengnya karena nyala api yang besar dapat membuat telur mudah gosong.
Kirim Komentar