Seni & Budaya

Ana Artine, Pameran Kain Sumbu Imajiner Yogyakarta

Oleh : Rahman / Selasa, 07 Januari 2020 14:00
Ana Artine, Pameran Kain Sumbu Imajiner Yogyakarta
Pengunjung mengamati sebuah karya pada Pameran Kain Ana Artine di Boutique Hotel, Yogyakarta, Selasa (7/1)Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Produsen kain asal Yogyakarta bernama Artine menggelar sebuah pameran di Greenhost Boutique Hotel, Yogyakarta, Selasa (7/1).

Pameran yang bertajuk Ana Artine ini menampilkan sejumlah kain koleksi dari Artine yang terinspirasi dari Sumbu Imajiner Yogyakarta dengan tema Menemukan Yogyakarta, Menemukan Makna.

Founder Artine Erli Faniwati mengatakan, Yogyakarta dengan sumbu imajinernya merupakan tempat yang sarat akan nilai-nilai adiluhung yang terpelihara dengan baik hingga saat ini.

“Gunung Merapi, Tugu Pal Putih, Kraton Yogyakarta dan Pantai Parangtritis tidak bisa terpisahkan dan didalamnya terkandung beragam nilai filosofis,” ujar Erli Faniwati.

Erli mengungkapkan, Sumbu Imajiner merupakan penggambaran segala bentuk hubungan manusia dengan Tuhan dan lingkungan sekitarnya. Nilai filosofis sumbu imajiner itulah yang dituangkan ke dalam desain kreatif motif kain koleksi terbaru Artine.

“Filosofi dari motif unik yang syarat dengan arti itu, kami implementasikan ke dalam empat seri pola kain dengan menggandeng seorang ilustrator muda bernama Aprilia Muktirina,” jelasnya.

Ana Artine dalam bahasa Jawa dapat diartikan sebagai “memiliki makna”. Tujuan diadakannya pameran ini adalah mengajak masyarakat untuk bersama-sama memahami makna di balik kebudayaan, epos, atau nilai-nilai yang dapat kita jumpai sehari-hari.

“Bagi Artine ini merupakan sesi pertama dalam rangkaian pameran produknya. Kelak akan ada tema seputar Yogyakarta lain yang akan dikeluarkan oleh Artine pada season berikutnya,” ungkap Erli.

Brand Development Acuan Kreatif Roro Tyas selaku Pengkonsep Pameran Artine menuturkan, Aprilia Muktirina sukses menggambarkan detil filosofi sumbu imajiner Yogyakarta ke dalam tiap motif kain yang dipamerkan.

“Aprilia menggoreskan seluruh simbol dan filosofi sumbu imajiner Yogyakarta ke dalam sebuah produk kain yang dapat dipahami dan dinikmati dengan mudah oleh masyarakat luas,” tuturnya

Roro menjelaskan, pada pameran kali ini Artine memilih teknik cetak Direct To Garment (DTG) yang dituangkan pada kain berbahan katun. Dicetak dengan ragam ukuran yang bervariatif dengan menggunakan pola warna dasar bumi seperti merah, coklat dan lainnya.

“Walau ada kriteria khusus, namun kami membebaskan Aprilia untuk mengeksplorasi tema yang ditentukan. Kriteria dalam hal ini lebih kedalam cara penyampaian dan warna yang sesuai dengan konsep utama Artine,” jelasnya.

Pameran kain Ana Artine berlangsung mulai tanggal 4-11 Januari 2020 dengan jam buka pameran mulai pukul 09.00- 21.00 WIB.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini