www.gudeg.net,Yogyakarta - Memasuki ruang pameran ” Tangan Mencintai Kain” kita akan disambut dengan bentangan kain yang indah dan warna-warni. Tidak hanya kain saja, ada juga scraf tutul yang unik dan fashion di dinding . Yang menarik dari pameran ini adalah motif dari kain-kain tersebut. Penggabungan warna yang sedemikian detail dan cenderung ke warna-warna cerah.
Caroline Rika Winata, seniman dibalik pameran tersebut merupakan seniman asal Yogyakarta yang menggeluti dunia seni kain sejak kuliah di ISI tahun 1995. Pada tahun 2001 ia menggelar pameran yang memamerkan berbagai teknik motif dengan teknik celup untuk pertama kalinya. Berkolaborasi dengan Irene Agrivine ( drawing) yang di pameran kali ini terlibat dalam pembuatan ilustrasi fashion di dinding.
Pameran bertemakan “Tangan mencintai kain” merupakan apresiasi perjalanan berkarya bersama Wiru ( merk produk/studio yang dihasilkan) yang sudah berjalan selama 10 tahun.
Beberapa jenis kain dipakai dalam pameran ini adalah sutra, katun, tencel, tenun, viscose, rayon , semua kain yang mampu menyerap warna dan bukan polyester. Semua prosesnya dari nol. Berawal dari kain putih yang diolah. Mulai dari pencucian awal untuk menghilangkan kanji/kotoran pada kain, supaya dapat mengetahui susut kain. Kemudian diproses ikat dan seterusnya sampai dengan pewarnaaan. Waktu proses pengerjaan setiap kain bermacam-macam, untuk motif yang mudah, bisa selesai dalam waktu 1 hari. Tetapi seperti shawl tutul, perlu waktu 1 hingga 2 minggu untuk membuat 1 scarf.
Ketika dihubungi Tim Gudegnet, Caroline Rika menyampaikan harapannya. “ Tujuan dari pameran ini untuk mempresentasikan apa yang sudah kami kerjakan selama ini. Semoga bisa memberi warna untuk seni tekstil di Indonesia,” ujarnya.
Dalam pameran kali ini Caroline menggandeng tim yang terdiri dari 1 orang asisten produksi, 1 orang asisten administrasi dan ibu-ibu dari komunitas rumah jumputan Candi Ijo. Sebelumnya, Caroline pernah berkerja sama dengan komunitas tersebut saat membuat desain kain relief Candi Ijo .
Bagi yang belum sempat melihat pameran, bisa meluangkan waktu sebentar ke Bentara Budaya Yogyakarta. Pameran ini berlangsung setiap hari. Pameran ini masih buka hingga 11 Juni 2017.
Kirim Komentar