Gudeg.net - Jalan-jalan sembari berolahraga pagi tentunya akan makin menyenangkan dengan sarapan semangkuk bubur kacang ijo (burjo) hangat, seperti yang dijual di Jalan Margo Utomo, Yogyakarta.
Rahmat (63), penjual burjo yang berjualan di depan kantor harian Kedaulatan Rakyat tersebut buka setiap hari di pagi hari, mulai pukul 05.00 hingga habis sekitar pukul 9.00. Selain bubur kacang hijau, ia juga menyajikan bubur ketan hitam.
Sembari menikmati burjo atau ketan hitam hangat, pembeli dapat menikmati suasana pagi di jalan yang berlokasi tak jauh dari Jalan Malioboro tersebut.
Rahmat mengatakan, ia telah berjualan sejak tahun 1982. "Sejak belum punya istri, sekarang anak saya sudah 33 tahun," kata bapak satu anak tersebut kepada Gudegnet, Minggu (23/8).
Sebelum di tempat ini, ia juga sempat berjualan dengan cara berkeliling di area Stasiun Tugu Yogyakarta. Resep membuat burjo ia dapat dari kakaknya, yang dulu juga sempat berjualan burjo. "Kakak pulang kampung, saya yang gantiin ngisi," ujarnya.
Ia menyiapkan sendiri dagangannya. "Siap-siap dari jam 1 sampai jam 3, tengah malam," katanya. Bahan tersebut antara lain kacang hijau, santan, dan gula jawa. Manisnya pas, tak membuat eneg, dinikmati hangat, pas dengan suasana pagi hari yang segar. Tak heran pembeli datang silih berganti.
Burjo ini terbilang ramah di kantong, Rp 5000 saja per mangkuk. "Di tempat lain ada yang Rp 6.000- Rp 7.000-an, tapi tempat saya rasanya nggak kalah," ucapnya berpromosi.
Burjo Pak Rahmat dijual dengan gerobak sederhana, yang bertuliskan "Burjo dan Ketan Hitam Murni". Disediakan kursi plastik untuk menikmati burjo di tempat. Tak sedikit pesepeda yang mampir untuk menikmati burjo, terutama di hari Sabtu dan Minggu. Saat mampir, jangan lupa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.
Kirim Komentar