Gudeg.net—Setelah demo Omnibus Law kemarin (8/10) yang berujung kerusuhan di sejumlah kawasan di DI Yogyakarta terutama di area gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, kawasan sekitar menjadi rusak dan kotor.
Tidak hanya rusak dan kotor, gedung DPRD juga rusak parah dan satu café di sebelah gedung tersebut terbakar sebagian.
Melihat hal ini seorang anggota Paguyuban Ojek Online, Tri Asmoro menggagas gerakan “Resik-resik Malioboro” yang dilaksanakan pukul 18.30 WIB hingga selesai. Undangan ini banyak beredar di Whatsapp Group. Berikut isi undangan tersebut.
Mengundang segenap jaringan relawan Yogyakarta untuk gotong-royong membersihkan Malioboro, khususnya gedung DPRD DIY dari sisa2 kerusuhan. Mari kita tunjukkan JOGJA CINTA DAMAI.
Bawa alat kebersihan dan silakan memakai pakaian relawan masing2 (bisa juga pakaian Jawa).
Kita bersihkan kembali rumah kita bersama.
#Yogyabaliresik
#Yogyaayemtentremsumadulur
Malam ini pukul 18.30 WIB sampai selesai.
Grup ojek online yang mengikuti kegiatan tersebut Ojol Jogja Berbagi (OJB), Grab Car dan Grab Car (GBGC), SOLID. Sedangkan komunitas yang mngikuti ada Info Kecelakaan dan Kriminalitas Jogjakarta (IKKJ), TRC Gamping, Merkids, dan KEBAL.
dok. Humas DIY
Sri Sultan HB X melalui staf humas Kepatihan di grup pesan media mengatakan bahwa masyarakat Yogyakarta tidak pernah mempunyai itikad untuk membangun anarki.
“Saya Hamengku Buwono X mengimbau dan berharap kepada warga kelompok-kelompok masyarakat, bukan karakter kita untuk berbuat anarkis di kotanya sendiri,” kata Gubernur DIY tersebut.
Setelah haul di Keraton, Gubernur didampingi Kepala Disnakertrans DIY, Aria Nugrahadi dan tiga menantunya, menilik langsung kawasan Malioboro dengan berjalan kaki dari Gedung DPRD DIY hingga sisi selatan Mall Malioboro, Kamis (08/10) pukul 22.20 WIB.
Sri Sultan mengapresiasi inisiasi masyarakat yang membersihkan Kawasan Malioboro setelah bubarnya aksi massa terkait UU Cipta Kerja.
dok. Humas DIY
Kirim Komentar