Gudeg.net - Gebyar Budaya Sleman Sembada berlangsung di Desa Wisata Garongan, Wonokerto, Turi, Minggu (7/11). Pada acara tersebut ditampilkan kesenian tradisional Kabupaten Sleman yakni jathilan dan Tari Rampak Buto.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh komunitas Pajero Indonesia Bersatu Chapter Ranting Mataram Yogyakarta. Menerapkan protokol kesehatan, jumlah penari dibatasi 50 orang.
Acara ini dibuka oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo. Kustini mengapresiasi pihak penyelenggara yang telah mengangkat tema kesenian dan kebudayaan tradisional Kabupaten Sleman.
Ia berharap gelaran ini dapat menjadi sarana pelestarian dan pengembangan budaya di Kabupaten Sleman, sekaligus merajut persatuan dan kesatuan melalui apresiasi karya budaya tradisional yang adiluhung.
"Melalui Gebyar Budaya Sleman Sembada ini saya mengajak seluruh masyarakat untuk mengapresiasi dan menghargai ragam seni budaya warisan leluhur yang harus terus kita lestarikan", ujar Kustini dalam keterangan tertulis, Minggu.
Lebih lanjut ia mengatakan, tantangan dalam upaya pelestarian kebudayaan khususnya budaya tradisional semakin berat karena perkembangan zaman serta arus globalisasi pada masa sekarang ini.
Perkembangan zaman serta adanya arus globalisasi, lanjutnya, mengakibatkan banyak perubahan dalam pola kehidupan masyarakat, yang juga berpengaruh pada kebudayaan masyarakat itu sendiri.
Menurutnya, upaya untuk mengembangkan dan melestarikan keberlangsungan nilai luhur dan budaya lokal daerah terus dilakukan Pemkab Sleman. "Hal ini dilakukan dengan mengedepankan potensi nilai luhur yang dimiliki oleh Kabupaten Sleman", katanya.
Senada dengan hal tersebut, Yuniar Rizaldi selaku Ketua Pajero Indonesia Bersatu Chapter Ranting Mataram Yogyakarta mengatakan, melalui kegiatan tersebut pihaknya bermaksud untuk kembali menampilkan seni dan budaya tradisional yang mulai ditinggalkan oleh masyarakat, khususnya generasi muda.
"Harapannya jathilan bisa lebih banyak diminati oleh kaum muda, terutama oleh masyarakat di wilayah Sleman", katanya.
Kirim Komentar