Pendidikan

Sekolah Inklusi Terkendala Kesiapan Guru

Oleh : Dude / Senin, 00 0000 00:00

Pembangunan dan Penyelenggaraan sekolah inklusi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih terhadang oleh sejumlah masalah. Kesiapan guru sekolah inklusi dinilai sebagai salah satu masalah utama yang harus dihadapi.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Propinsi DIY, Prof. Suwarsih Madya menyatakan bahwa untuk mendirikan dan menyelenggarakan sebuah sekolah inklusi tidak hanya dibutuhkan niat saja, tapi juga manajemen yang baik.

"Selain guru yang belum siap, sarana sekolah inklusi juga harus diperhatikan. Untuk itu saat ini kami sedang memberikan pelatiahan dan penyuluhan bagi guru biasa untuk menjadi guru sekolah inklusi," ujarnya di Hotel Puri Artha Yogyakarta, Jumat (8/1).

Suwarsih menambahkan, untuk menjadi guru sekolah inklusi tidaklah mudah. Guru sekolah inklusi harus benar-benar sabar, peduli dan sungguh-sungguh mengerti keadaan, kemampuan, dan kebutuhan muridnya yang khusus.

"Terkadang, seorang guru biasa saja sudah cukup stres menghadapi muridnya yang biasa, maka dari untuk menangani Anak Berkebutuhan Khusus tentunya membutuhkan ekstra kesabaran dan tentunya kemampuan," tegasnya.

Untuk itu, pihaknya mengaku masih harus mempertimbangkan dengan sungguh sejumlah pihak yang akhir-akhir ini telah mengajukan diri untuk mendirikan sekolah inklusi di DIY.

"Kalau memang ada yang mengajukan untuk mendirikan sekolah inklusi, minimal ada guru yang benar-benar tahu dan pernah menangani sebuah Sekolah Luar Biasa (SLB)," katanya.

Lebih lanjut Suwarsih mengatakan agar sebelum menyelenggarakan sekolah inklusi agar seluruh pihak khususnya pihak sekolah terlebih dahulu menganalisa kebutuhan yang diperlukan untuk itu.

"Selain itu, yang lebih penting adalah dilibatkannya komite sekolah yakni orangtua murid yang bersangkutan terkait rencana sekolah inklusi yang akan didirikan," tambahnya.

Seperti diketahui, saat ini sekolah inklusi dapat yang menampung Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dapat diselenggarkan di seluruh sekolah-seklah umum. Sekolah tersebut dinamakan Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi (SPPI).

Setidaknya, sebuah sekolah inklusi harus mempunyai seorang guru SPPI, yang hingga saat ini pada umumnya berasal dari Sekolah Luar Biasa (SLB). Dengan diambilnya seorang guru SLB, pihak SLB tak pelak mengalami kesulitan dalam menyelenggarakan prose belajar mengajar bagi muridnya.

Saat ini di DIY terdapat setidaknya 168 sekolah inklusi yang diselenggarkan di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi (SPPI). Sekitar 50 persen dari keseluruhan guru inklusi yang ada masih merupakan guru yang didatangkan dari SLB.

0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini