Dalam hal kepariwisataan, Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya Kabupaten Sleman dirasa perlu belajar banyak dari Jawa Barat. Jawa Barat khususnya Bandung dinilai berhasil mengemas wisata belanja yang dapat menyedot wisatawan khususnya wisatawan manca negara.
Hal tersebut dinyatakan oleh Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dra. Shavitri Nurmala Dewi, MA, di kantornya Jl. Pringgodingrat No. 13 Beran Sleman, Jumat (20/8).
Penilaian tersebut, menurut Shavitri diperolehnya saat pihaknya mengikuti Festival Batik dan Bordir Jawa Barat 2010 pada 14-15 Agustus 2010 lalu di Graha Manggala Siliwangi Bandung.
Dalam event tersebut Sleman merupakan satu-satunya peserta asal Jawa Tengah dan DIY di antara 80 peserta yang berasal Jawa Barat, Jawa Timur, Banten dan Riau. Stand Sleman dalam kempatan tersebut mempromosikan salah satu industri batik tulis "Sido Mukti" dari Mlati Sleman.
Untuk mengangkat dan mempromosikan batik, Jawa Barat telah memiliki Yayasan Batik Jawa Barat (YBJB) yang peduli terhadap pelestarian motif-motif batik unggulan, inovasi dan pengembangan mutu dan desain serta upaya promosi ke dunia internasional. Yayasan batik tersebut juga memiliki program peningkatan kualitas SDM, pameran maupun pemberian bantuan alat-alat batik.
Event festival batik dan bordir Jawa Barat 2010 yang dikemas dan diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat dan Yayasan batik Jawa Barat tersebut menjadi daya tarik dan event wisata belanja yang cukup besar. Sangatlah tepat Sleman mengikuti event tersebut karena ternyata batik asal Jogja ternyata mendapat apresiasi dan cukup diminati masyarakat Jawa Barat.
Diharapkan dengan keikutsertaan Sleman dalam event tersebut dapat membuka pasar wisata di wilayah Jawa Barat bagi DIY. Paling tidak wisatawan di Jawa Barat juga akan tertarik dan berminat mengunjungi obyek-obyek wisata di DIY khususnya Kabupaten Sleman.
Hal tersebut dinyatakan oleh Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dra. Shavitri Nurmala Dewi, MA, di kantornya Jl. Pringgodingrat No. 13 Beran Sleman, Jumat (20/8).
Penilaian tersebut, menurut Shavitri diperolehnya saat pihaknya mengikuti Festival Batik dan Bordir Jawa Barat 2010 pada 14-15 Agustus 2010 lalu di Graha Manggala Siliwangi Bandung.
Dalam event tersebut Sleman merupakan satu-satunya peserta asal Jawa Tengah dan DIY di antara 80 peserta yang berasal Jawa Barat, Jawa Timur, Banten dan Riau. Stand Sleman dalam kempatan tersebut mempromosikan salah satu industri batik tulis "Sido Mukti" dari Mlati Sleman.
Untuk mengangkat dan mempromosikan batik, Jawa Barat telah memiliki Yayasan Batik Jawa Barat (YBJB) yang peduli terhadap pelestarian motif-motif batik unggulan, inovasi dan pengembangan mutu dan desain serta upaya promosi ke dunia internasional. Yayasan batik tersebut juga memiliki program peningkatan kualitas SDM, pameran maupun pemberian bantuan alat-alat batik.
Event festival batik dan bordir Jawa Barat 2010 yang dikemas dan diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat dan Yayasan batik Jawa Barat tersebut menjadi daya tarik dan event wisata belanja yang cukup besar. Sangatlah tepat Sleman mengikuti event tersebut karena ternyata batik asal Jogja ternyata mendapat apresiasi dan cukup diminati masyarakat Jawa Barat.
Diharapkan dengan keikutsertaan Sleman dalam event tersebut dapat membuka pasar wisata di wilayah Jawa Barat bagi DIY. Paling tidak wisatawan di Jawa Barat juga akan tertarik dan berminat mengunjungi obyek-obyek wisata di DIY khususnya Kabupaten Sleman.
Kirim Komentar