Jogja, www.gudeg.net - Jogja menjadi negara monarki pertama kala itu yang mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Kala itu tanggal 17 Agustus 1945, Presiden pertama Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Pakualam VIII saat itu seketika mengirimkan surat ucapan selamat atas kemerdekaan tersebut.
Sejalan dengan tema kemerdekaan Indonesia ke - 71, Bentara Budaya Yogyakarta menggelar pameran Reproduksi Foto dengan tajuk “Mengenang Djogjakarta Ibukota RI 1946-1949”. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh koordinator kegiatan, Hermanu saat berbincang dengan Tim Gudegnet sore ini.
"Pada tanggal 4 Januari 1946, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden M. Hatta pindah dari Jakarta menuju Yogyakarta karena adanya teror di Jakarta, kemudian kota ini dijadikan Ibukota Republik Indonesia selama lebih kurang 4 tahun lamanya. Setelah melalui masa-masa sulit selama 4 tahun tersebut, akhirnya pada tanggal 28 Desember 1949 pukul 10 pagi, rombongan Presiden Soekarno kembali ke Jakarta," jelas Hermanu.
Menurut sumber yang Tim Gudegnet kutip dari berbagai sumber, dalam sejarah yang dituturkan oleh Ketua Pusat Studi Pancasila UGM, Prof Soetaryo menuturkan bahwa Belanda menduduki Jakarta 29 September 1945. Lantas, 2 Januari 1946 Sultan HB IX mengirimkan kurir ke Jakarta dan menyarankan agar ibukota NKRI dipindah ke Yogyakarta. Tawaran Sultan diterima dengan oleh Soekarno, sehingga tanggal 4 Januari ibukota NKRI resmi pindah ke Yogyakarta.
Menurutnya, Jogja menjadi kota paling siap menerima kemerdekaan Indonesia. Jogja pula yang pertama kali menyiarkan kemerdekaan Indonesia melalui Masjid Gedhe Kauman setelah diproklamasikan di Jakarta. Hal itulah yang juga menjadi bagian keistimewaan Jogjakarta. Menurutnya, Kraton Jogja dibawah kepemimpinan Sultan Hamengku Buwono IX memiliki andil besar dalam sejarah berdirinya NKRI.
Dalam kurun waktu 4 tahun, berbagai peristiwa terjadi di Jogja yang biasa disebut Clash I dan Clash II. Banyak peristiwa terjadi baik politik, perang, gerilya, perundingan dan lain sebagainya yang terekam oleh juru foto baik dari Hippos atau juru foto Kementrian Penerangan pada masa itu. Dalam pameran dokumentasi foto ini Bentara Budaya mencoba untuk menampilkan foto kejadian bersejarah yang terjadi di Yogyakarta sebagai ibukota Republik Indonesia.
"Termasuk masa terbentuknya Republik Indonesia Serikat sebagai konsekuensi munculnya negara - negara bagian di Indonesia. Di samping itu, ada juga foto-foto keseharian para pemimpin Republik dan keluarganya. Kurang lebih ada 50 foto hitam putih yang kami pilih untuk mewakili Yogyakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia." tambah Hermanu.
Sumber foto : Lukisan Perjuangan Rakyat Indonesia 1945-1950 yang diterbitkan Kementrian Penerangan Jakarta 1950
Pameran berlangsung 11- 20 Agustus 2016 di Bentara Budaya Yogyakarta, Jl. Suroto No. 2 Kotabaru, Yogyakarta
LINK VIDEO untuk SRI SULTAN HB IX oleh KOMPAS TV
Kirim Komentar