Yogyakarta, www.gudeg.net - Siap bertarung dalam kompetisi bergengsi dalam Jogja Netpac Asian Film Festival (JAFF) tahun 2016, Fourcolours Film Yogyakarta membawa sebuah film epic dengan judul Turah. Setelah pada 2015 lalu Production House dari Kota Pelajar ini berhasil meraih film terbaik FFI 2015 dengan film SITI, kini para punggawa di PH tersebut menelurkan film yang mengambil setting di Tegal, Jateng itu.
Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Narina Saraswati, Divisi Hubungan Media saat berbincang - bincang dengan Tim Gudegnet di kantor FourColours Jalan Retno Dumilah 21 B Kotagede, Yogyakarta. "Secara umum film ini dibuat dalam kurun waktu kurang dari satu minggu. Seniman yang terlibat pun dari PH sendiri mencari potensi lokal yang telah berpengalaman," tukasnya.
Film yang diproduseri oleh Ifa Isfansyah ini mengajak aktor daerah seperti Yono Daryono, Ubaidillah dan Slamet Ambari untuk terlibat dalam pembuatan film tersebut. Agar nuansa kelokalan tetap terjaga, cerita dan bahasa ibu yang digunakan pun tidak mengalami perubahan, dibuat pure seperti peristiwa sehari - hari yang dialami oleh masyarakat disana. "Dialognya tetap menggunakan bahasa Tegal dan hampir diseluruh film menggunakan bahasa tersebut," katanya.
Turah, termasuk film yang yang unik bahkan otentik jika dibandingkan dengan film biasanya. Film ini berkisah akan kerasnya kompetisi dalam hidup yang menyisakan orang - orang "kalah" di Kampung Tirang. Rasa pesimis dan takut menjadi makanan mereka sehari - hari. Banyak peristiwa dialami yang kemudian membuat para lakon yakni Turah (Ubaidillah) dan Jadag (Slamet Ambari) berani melawan rasa takut mereka.
"Mereka berusaha sekuat daya, agar mereka tidak lagi menjadi manusia kalah, manusia sisa-sisa," tutup Narina ketika mengakhiri sesi bincang - bincang dengan Tim Gudegnet.
TRAILER FILM TURAH
Kirim Komentar