
"Mulai hari ini saya membatasi pembelian dari pengecer. Biasanya sehari mereka minta sepuluh tabung, tapi hanya kami beri lima tabung 12 kg saja karena untuk tabung itu agak sulit mendapatkannya," kata Bambang Supadmono, pengelola agen elpiji PT. Karya Pelita Abadi kepada GudegNet (02/07).
Selain sulitnya tabung elpiji 12 kg, Bambang mengaku lebih memprioritaskan tabung elpiji 12 kg untuk keperluan rumah tangga saja dan bukan untuk pihak lain.
"Kami membatasi pembelian tersebut karena kami juga ingin mendahulukan pembelian bagi rumah tangga terlebih dahulu, dan bukan untuk pihak lain seperti perusahaan dan lain-lain," tambahnya.
Dalam sehari, Bambang mengaku mendapat pasokan sekitar 50 tabung elpiji 12 kg yang baginya masih dirasa belum cukup. Jika dimungkinkan, dia mengaku akan meminta pasokan yang lebih dari Pertamina.
Sejak kemarin (01/07), Bambang menjual ke pengecer tabung elpiji 12 kg seharga Rp 63-64 ribu, sedangkan untuk tabung 3 kg tetap Rp 13 ribu.
Sementara itu, sejumlah pengecer di Yogyakarta menjual tabung elpiji 12 kg dari mulai dari harga Rp 68 - 70 ribu. Sedangkan untuk tabung 3 kg berkisar Rp 13,5 ribu - Rp 14 ribu. Itupun harus dengan cara memesan terlebih dahulu kepada pihak agen penjual elpiji beberapa hari sebelumnya.
"Yang 12 kg saya menjual Rp 68 ribu dan yang 3 kg Rp 14 ribu. Pasokannya dari agen agak sulit, harus pesen dulu beberapa hari sebelumnya," kata Antok, salah satu pengecer di Nologaten, Sleman Yogyakarta.
Seperti diketahui, Pertamina menaikkan harga elpiji untuk tabung ukuran 12 kg dari Rp 51.000 menjadi Rp 63.000 per tabung. Untuk tabung ukuran 3 kg, harganya tetap
Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) mulai Selasa (1/7) menaikkan harga elpiji ukurang 12 kg dari Rp 51.000 per tabung menjadi sekitar Rp 63.000 per tabung, sedangkan untuk tabung ukuran 3 kg harganya tetap. Hal ini disebabkan karena secara resmi harga elpiji per kg ditetapkan naik 17,6 persen, dari Rp 4.250 per kg menjadi sekitar Rp 5.000 per kg.
Kirim Komentar