Seni & Budaya

Satu-satunya Tokoh Pembuat Keris di Jogja

Oleh : Budi W / Senin, 00 0000 00:00
Satu-satunya Tokoh Pembuat Keris di Jogja



Pembuat Keris Sedang Menempa Bahan Besi

24 tahun silam, awal Sungkowo Harumbrojo memutuskan untuk menekuni seni tempa dhuwung (keris). Ia merupakan generasi ke-17 garis keturunan Kyai Empu Tumengggung Supodriyo yang sejak dahulu telah menjadi pembuat keris jaman Majapahit.

Menciptakan keris memang tidak mudah, ada beberapa proses yang harus dilakukan Sungkowo seperti harus laku puasa, selamatan, penentuan bahan, dan menempa logam. Perlu Anda ketahui, selain berbahan dasar besi, Sungkowo mengaku sering pula membuat keris dari bahan meteor.

Terdapat 58 tahap rumit dan menyita waktu dalam membuat keris. Mulai mempersiapkan bahan baku, doa, membakar besi, menyatukan, memperpanjang, menambah bahan dan lain sebagainya. Kesulitan tersebut tetap tak menggoyahkan Sungkowo dalam membuat keris.

Dibantu 2 orang pekerja, Sungkowo membuat keris berdasarkan pesanan yang dibuat secara khusus. Setiap keris yang dipesan, Sungkowo harus tahu persis tujuan keris akan dipakai untuk apa. "Setiap keris yang dibuat disesuaikan dengan tanggal lahir si pemesan, tujuannya, keinginan apa yang akan diraih, dan satu lagi, latar belakang profesi dia apa," tukasnya.

Membuat keris juga tak sembarangan. Ia mengaku ada sejumlah hari yang tidak ia gunakan dalam membuat keris. "Memang ada pantangan bagi saya untuk membuat keris pada hari Kemis Pahing, Kemis Legi, Seloso Pahing dan Rebo Wage," tukasnya.

Menurutnya, hari-hari itu merupakan waktu naas (geblak-Jawa-red) dimana sesepuhnya terdahulu meninggal dihari itu. Jika dilanggar, ada saja halangan yang akan menimpa. Sebut saja keris yang sudah jadi 80-90% tiba-tiba patah saat melakukan proses lanjutan. "Kalau sudah yakin dilarang dilakukan ya jangan dilakukan," tambahnya.

Meskipun keadaan ekonomi global tak tentu, tidak kemudian dengan keris. Benda yang kini digandrungi sebagai ageman ini terus saja memiliki pencintanya. Ia secara terus menerus menerima pesanan bagi yang datang dari dalam negeri maupun luar negeri. "Pesanan dari Kraton ada, dari orang biasa juga ada," jelasnya.

Setiap keris memang memiliki nilai pembuatan yang bisa dibilang mahal. Lama proses, laku dan lain sebagainya membuat keris menjadi barang yang cukup eksklusif. Meskipun hanya mampu mengerjakan 1 buah dalam 1 bulan. Keris tetap ada saja yang mau memesan meski pelanggan harus ekstra sabar.

"Setiap keris memiliki harga yang beragam, ada yang seharga 20 juta dan paling murah 8 juta," ungkapnya.

Meski keris berharga selangit, namun, regenerasi didalam keluarganya belum terlihat secara tajam. Ia mengaku masih kesulitan mengajak anak-anaknya dalam melestarikan profesi leluhurnya itu. "Ini yang jadi keprihatinan saya, belum ada generasi dari anak kami ," tutup empu yang kini tinggal satu-satunya yang ada di wilayah Yogya tersebut.
 


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini