Sejumlah profesor, seniman, staff akademik dan mahasiswa S2 Pariwisata melaksanakan peringatan hari bumi dengan cara unik yakni melukis bersama di kawasan jembatan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.
Meski tidak semua bisa melukis, namun antusiasme mencoretkan tinta ke kanvas cukup besar. Awalnya banyak yang malu tapi setelah goresan pertama dilakukan oleh Prof. Dr. M. Baiquni, M.A yang juga guru besar Geografi Regional dari Prodi Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, akhirnya semua turun tangan.
Ditemui Tim Gudegnet siang ini, seniman lukis Yogyakarta, Ki Mojar Sangkerta yang memandu para akademisi melukis mengatakan bahwa peringatan Hari Bumi Internasional di UGM dilangsungkan secara tradisional. Kudapan yang disantap para tamu pun diambilkan dari potensi sejumlah desa wisata dikawasan Sleman. Ada pisang goreng, kacang godog dan aneka panganan lainnya.
"Peserta yang ikut memperingati hari bumi ini berasal dari berbagai kalangan, tujuannya memang untuk menumbuhkan kecintaan pada seni lukis dan tema lukisan ini kami balut dalam tema lingkungan", terangnya.
Sebanyak 4 kanvas berukuran 2 x 1.5 meter yang semula putih bersih menjadi penuh coretan yang berasal dari banyak peserta. "Lukisan kami jadikan sebagai media silaturahmi, kita gugurkan ego masing - masing dan bersenang bersama melalui torehan tinta dari masing - masing peserta", tambahnya.
Dilokasi yang sama, seniman lukis lain Wardi Bajang menerangkan bahwa dirinya beserta Ardian Krisna rencananya akan turut menyelesaikan torehan tinta. "pada final touch nanti kami yang mengerjakan dengan asumsi tidak menghapus garis - garis tinta dari para peserta sehingga esensi goresan dari mereka tidak ada yang dihilangkan", tukasnya.
Nah, ada beragam cara kan merayakan hari bumi, bagaimana dengan Anda?
Kirim Komentar